Rabu, 22 Maret 2017

AKUNTANSI KOMPARATIF BELANDA DAN INGGRIS

MAKALAH AKUNTANSI KOMPARATIF

DISUSUN OLEH :
TRESSA SARIYANTI
28213944
4 EB29

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan (termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan keuangan. Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar. Tetapi dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Di beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri dan bukan untuk laporan konsolidasi.
Penetapan standar akuntansi umumnya melibatkan gabungan kelompok sektor swasta dan publik. Hubungan antara standar akuntansi dan proses akuntansi sangat rumit dan tidak selalu bergerak dalam satu arah yang sama. Meskipun standar akuntansi sudah ada di masing-masing negara, namun sering sekali hubungan antara standar akuntansi dan praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan negara. Hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.

1.2. Rumusan Masalah
1.    Bagaimana penerapan Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di negara Belanda dan Inggris?
2.    Bagaimana perbedaan dan persamaan SAK di negara Belanda dan Inggris dengan SAK yang ada di Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui bagaimana Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) di negara Belanda dan Inggris, sehingga kita dapat membandingkan SAK antara satu negara dengan negara yang lainnya.
2.      Untuk mengetahui apa perbedaan dan persamaan SAK di Belanda dan Inggris dengan SAK yang ada di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Standar Akuntansi
Standar akuntansi merupakan suatu aturan yang di dalamnya terdapat sebuah hukum dasar yang mengatur tentang penyusunan laporan keuangan. Menurut Financial Accounting Standard Board (FASB) mendefinisikan Standar Akuntansi sebagai berikut:
“Standar Akuntansi adalah metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah”.
Penetapan standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Standar akuntansi merupakan hasil penetapan standar, namun dalam praktiknya berbeda dari yang ditentukan oleh standar. Ada empat alasan yang menjelaskan hal tersebut, antara lain:
1.    Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak efektif.
2.    Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak daripada yang diharuskan.
3.    Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannnya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik hasilnya.
4.    Di beberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi.

Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam propesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar standar akuntansi harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Belkaoui (1985) mengemukakan alasan pentingnya standar akuntansi yang baku sebagai berikut:
1.    Dapat menyajikan informasi tentang informasi keuangan, prestasi, dan kegiatan perusahaan. Informasi yang disusun berdasarkan standar akuntansi yang lazim diharapkan mempunyai sifat yang jelas, konsisten, terpercaya dan dapat diperbandingkan.
2.    Memberi pedoman dan peraturan bekerja bagi akuntan agar mereka dapat melaksanakan tugas dengan hati – hati, independen, dan dapat mengabdikan keahliannya dan kejujurannya melalui penyusunan laporan akuntansi setelah melalui pemeriksaan akuntan.
3.    Memberikan database kepada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting dalam perhitungan pajak, peraturan tentang perusahaan, perencanaan dan peraturan ekonomi, dan peningkatan efesiensi ekonomi dan tujuan-tujuan makro lainnya.
4.    Dapat menarik parah ahli dan praktisi di bidang teori dan standar akuntansi. Semakin banyak standar yang dikeluarkan, semakin banyak kontroversi dan semakin bergairah untuk berdebat, berpolemik dan melakukan penelitian.

Profesi auditing cenderung dapat mengatur sendiri di negara-negara yang menganut penyajian wajar (khusus yang dipengaruhi Inggris) dan auditor lebih dapat melakukan pertimbangan apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar laporan keuangan. Sedangkan di negara dengan hukum kode, profesi akuntansi cenderung diatur oleh negara karena tujuan utama audit adalah memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.

2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi
2.2.1 Belanda
Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi, pusat per­dagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin pada akhir jangka waktu tertentu.  Sistem Belanda atau tata buku disebut juga sistem Kontinental.

2.2.2 Inggris
Sistem pembukuan di Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem Anglo- Saxon. Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Di Eropa Barat, tepatnya Inggris telah menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19, sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting (akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien. 

2.3 Sejarah Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan
2.3.1 Belanda
Belanda merupakan salah satu pendukung pertama atas standar internasional akuntansi dan pelaporan keuangan.  Belanda juga menjadi tempat bagi beberapa perusahaan multinasional terbesar di dunia, seperti Philips, Royal Dutch/Shell dan Unilever.
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.

2.3.2 Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Seiring berjalannya waktu, legislasi perusahaan yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan pertimbangan yang profesional.
2.4 Perkembangan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan
2.4.1 Belanda
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970 ketika undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan. Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam Uni Eropa yang akan terjadi. Provisi utama undang-undang tahun 1970 tersebut, yaitu :
1.    Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.
2.    Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan usaha).
3.    Dasar penyajian aktiva, kewajiban, dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan.
4.    Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diuangkapkan secukupnya.
5.    Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan  catatan kaki yang menyertainya.

Dewan Pelaporan Tahunan
Dewan Pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum. Dewan tersebut memiliki anggota yang berasal dari tiga kelompok yang berbeda, yaitu :
1.    Penyusun Laporan Keuanagan (Perusahaan)
2.    Pengguna Laporan Keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis keuangan)
3.    Auditor Laporan keuangan (Institusi Akuntan Terdaftar Belanda atau NivRA),
Dewan tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melelui hibah dari kalangan usaha dan NivRA. 


Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan wajib disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat diterima.  Laporan keuangan harus terdiri dari :
1.    Neraca
2.    Laporan Laba Rugi
3.    Catatan-catatan
4.    Laporan Direksi
5.    Informasi Lain yang direkomendasikan

   Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan di balik setiap perusahaan akuntansi yang dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan kinerja selama tahun keuangan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk perusahaan saja maupun konsolidasi.  Perusahaan-perusahaan Belanda pun diperbolehkan untuk menyusun Laporan keuangan dengan menggunakan IFRS atau GAAP AS selain standar Akuntansi Belanda.

Pengukuran Akuntansi
1.      Dasar penilaian yang dipakai adalah historical cost, dan intangible assets pun harus dinilai berdasarkan historical cost. 
2.      Depresiasi biasanya berdasarkan garis lurus dan diterapkan untuk semua asset kecuali bangunan, tanah tidak harus didepresiasi. 
3.      Metode FIFO dan weighted-average adalah metode yang paling banyak dipakai dalam menentukan cost, meskipun LIFO juga diizinkan.
4.      Goodwill dikapitalisasi dan diamortisasi selama estimasi manfaat hingga maksimum 20 tahun
5.      Biaya penelitian dan pengembangan di kapitalisasi hanya jika jumlah tersebut dapat dipulihkan dan cukup pasti.

2.4.2 Inggris
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan. Undang-undang tersebut berisi aturan penilaian yang luas, dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan biaya historis atau biaya kini. Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima prinsip dasar akuntansi, yaitu:
1.      Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.
2.      Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai  secara terpisah.
3.      Prinsip koservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.
4.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan.
5.      Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi.

Berikut enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultasi Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:
1.      Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales–ICAEW)
2.      Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia (The Institute of Chartered Accountants in Ireland–ICAI)
3.      Institut Akuntan Berizin Resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered Accountants in Scotland-ICAS)
4.      Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Berserikat (The Association of Chartered Certified Accountants–ACCA)
5.      Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi (The Chartered Institute of Management Accountants–CIMA)
6.      Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi (The Chartered Institute of Finance and Accountancy–CIPFA)
   Penetapan standar di Inggris berkembang dari rekomendasi atas prinsip akuntansi hingga komite pembentukan Komite Pengarah Standar akuntansi (Accounting Standards Steering Committee) pada tahun 1970, yang kemudian dinamakan sebagai Komite Standar Akuntansi (Accounting Standards Committee—ASC). ASC mengeluarkan Pernyataan Praktik Akuntansi Standar (Statements on Standards Accounting Practice–SSAP). SSAP dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi tersebut di atas, dimana salah satunya secara efektif dapat melakukan veto terhadap standar yang ada.

Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup:
1.      Laporan Direksi
2.      Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3.      Laporan Arus Kas
4.      Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang Diakui
5.      Laporan Kebijakan Akuntansi
6.      Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7.      Laporan Auditor

Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan. Pada tahun 2003, Departemen Perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari 2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain GAAP.
Laporan direktur menyebutkan aktivitas pokok bisnis, tinjauan operasi dan perkembangan yang akan terjadi, kejadian penting pasca penyusunan neraca, dividen yang dianjurkan, nama-nama direktur pemegang sahamnya, dan kontribusi politik serta sumbangan amal. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus menyertakan laporan mengenai penguasaan bersama dengan pengungkapan mengenai gaji direktur, komite audit dan kendali internal, dan sebuah pernyataan bahwa perusahaan berjalan dengan baik.
Laporan keuangan harus memberikan pandangan yang adil dan benar mengenai keadaan dan keuntungan perusahaan. Untuk mencapai hal ini, informasi tambahan mungkin diperlukan, dan dalam keadaan tertentu persyaratannya bisa dikesampingkan. Yang terakhir dikenal juga dengan “Pengesampingan yang adil dan benar”. Laporan keuangan grup hanya diwajibkan untuk neraca perusahaan induk. Kendali “perusahaan” cabang terjadi ketika perusahaan induk. Keistimewaan lain laporan keuangan inggris adalah bahwa perusahaan- perusahaan kecil dan menengah dibebaskan dari banyaknya kewajiban laporan keuangan. Companies Act yang menentukan kriteria ukuran perusahaan.
Penghitungan Akuntansi
Inggris memperbolehkan adanya metode akusisi dan penggabungan akuntansi untuk kombinasi bisnis. Namun syarat-syarat penggunaan metode penggabungan sangat terbatas sehingga hampir tidak pernah digunakan. Di bawah metode akusisi, goodwill dihitung sebagai selisih antara harga pasar dari uang yang dibayarkan dan harga pasar dari asset bersih yang diakusisi. Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang, atau menggunakan gabungan keduanya. Jadi, revaluasi tanah dan bangunan diperbolehkan. Depresiasi dan amortisasi harus berhubungan dengan dasar perhitungan yang digunakan untuk asset-aset yang mendasarinya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang. Biaya provisi pensiun dan kepetingan pengunduran diri lainnya harus dihitung secara sistematis dan rasional pada periode selama jasa pegawai ditunjukkan.

2.5 Pilar Standar Akuntansi
2.5.1 Belanda
Ikatan Akuntan Terdaftar Belanda (NIVRA), kerangka hukum untuk pelaporan keuangan di Belanda sebagian besar didasarkan pada Belanda Perdata, Kantor Akuntan Act, Akuntansi Perusahaan (Pengawasan) Undang-Undang, Kode Perilaku Akuntan, dan Kode Belanda Independensi. PSAK mengacu pada Belanda Perdata dan Pedoman Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Belanda (DASB). The DASB adalah sebuah organisasi swasta, non-pemerintah yang menetapkan standar akuntansi nasional dan pedoman isu-isu akuntansi. Setiap tahun pada bulan Desember, isu DASB dua set pedoman - satu untuk perusahaan besar dan menengah dan satu untuk entitas kecil. 

2.5.2 Inggris
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktiva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan.

2.7 Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Menuju Standar Akuntansi Internasional
Laporan Keuangan Gabungan diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya,  jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
IFRS dalam Negara Uni Eropa laporan keuanganya cenderung menghadap ke arah kewajaran penyajian, setidaknya bagi laporan keuangan gabungan. Kecenderungan ini sangat benar dalam Uni Eropa. Pada tahun 2002, Uni Eropa menyetujui sebuah aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan Uni Eropa yang terdaftar dalam sebuah pasar resmi untuk mengikuti IFRS dalam laporan keuangan gabungan mereka, dimulai pada tahun 2005. Negara-negara anggota dibebaskan untuk memperluas persyaratanya bagi semua perusahaan, bukan hanya perusahaan yang terdaftar, termasuk laporan keuangan pribadi. Penggabungan laporan keuangan bias diharapkan dimana IFRS diperlukan, tapi perbedaanya ada ketika tidak ada penggabungan. Banyak perusahaan memilih untuk mengikuti persyaratan setempat di perusahaan-perusahaan dimana IFRS digunakan. Sebagai contoh, perusahaan tersebut bisa saja  menganggap IFRS tidak sesuai atau terlalu rumit untuk kebutuhan mereka. 

Alasan perlunya standar akuntansi internasional:
o   Peningkatan daya banding laporan keuangan dan memberikan informasi yang berkualitas dipasar modal internasional
o   Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam ketentuan pelaporan keuangan.
o   Mengurangi biaya pelaporan keuangan bagi perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis keuangan bagi para analis.
o   Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju “best practise”.

BAB III
SIMPULAN
Standar akuntansi tidak lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara. Salah satu harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi semakin kecil, sehingga standar akuntansi antarnegara tidak memiliki perbedaan yang signifikan.
Standar Akuntansi Keuangan yang lengkap dan komprehensif merupakan dambaan semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh karena itu, standar akuntansi keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan praktik binis dan profesi akuntansi.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar